(فَصْلٌ) وَصَلَاةُ اْلِاسْتِسْقَاءِ مَسْنُوْنَةٍ فَيَأْمُرُهُمُ اْلإِمَامُ بِالتَّوْبَةِ وَالصَّدَقَةِ وَالْخُرُوْجِ مِنَ اْلمَظَالِمِ وَمُصَالِحَةِ اْلأَعْدَاءِ وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ. ثُمَّ يَخْرُجُ بِهِمْ فِيْ اْليَوْمِ الرَّابِعِ فِيْ ثِيَابٍ بِذْلَةٍ وَاسْتِكَانَةٍ وَتَضَرُّعٍ وَيُصَلِّي بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ كَصَلَاةِ اْلعِيْدَيْنِ ثُمَّيَخْطُبُ بَعْدَهُمَا وَيُحَوِّلُ رِدَاءَهُ وَيُكْثِرُ مِنَ الدُّعَاءِ وَاْلاِسْتِغْفَارِ, وَيَدْعُوْ بِدُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سُقْيَا رَحْمَةٍ وَلَا تَجْعَلْهَا سُقْيَا عَذَابٍ وَلَا مَحْقٍ وَلَا بَلَاءٍ وَلَا هَدْمٍ وَلَا غَرَقٍ. اَللَّهُمَّ عَلَى الظِّرَابِ وَاْلآكَامِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ. اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا, هَنِيْئًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, سَحًّا عَامًّا, غَدَقًا طَبَقًا, مُجَلِّلًا دَائِمًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا اْلغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلقَانِطِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّ بِاْلعِبَادِ وَاْلبِلَادِ مِنَ اْلجُهْدِ وَاْلجُوْعِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُوْ إِلَّا إِلَيْكَ. اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ اْلأَرْضِ وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ اْلبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا.
وَيَغْتَسِلُ فِيْ اْلوَادِى إِذَا سَالَ وَيُسَبِّحُ لِلرَّعْدِ وَالْبَرْقِ.
Shalat meminta hujan (istisqo') hukumnya sunnah. Imam hendaknya memerintahkan makmum untuk taubat, sadaqah, keluar dari kedzaliman, berbuat baik pada musuh dan puasa tiga hari kemudian pada hari keempat, imam keluar (ke tanah lapang) bersama mereka dengan memakai pakaian harian serta hati tenang dan tunduk. Imam mengerjakan sholat dua roka’at bersama mereka seperti sholat ‘Ied. Setelah sholat, dilanjutkan dengan berkhutbah, membalikkan selendangnya, serta memperbanyak do’a dan istighfar. Hendaknya imam berdo’a dengan do’a Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-, yaitu :
Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai siraman yang membawa rahmat dan jangan menjadikannya sebagai siraman yang membawa adzab, kecelakaan, bencana, kehancuran, dan ketenggelaman.
Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami.
Ya Allah, turunkan kepada kami hujan deras, yang menyenangkan, mengalir luas lagi lebat dan merata sampai hari kiamat.
Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.
Ya Allah, sesungguhnya para hamba(Mu) dan negeri-negeri mengalami kelelahan, kelaparan, dan kesempitan yang tidak bisa kami adukan kecuali kepada-Mu.
Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu (hewan peliharaan kami). Turunkanlah kepada kami berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami berkah bumi. Hilangkanlah musibah dari kami. Tidak ada yang mampu menyebakkannya selain Engkau. Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha pengampun. Turunkanlah kepada kami banyak hujan dari langit.
=========================================
Keterangan :
Khutbah pertama menjelaskan surah Nuh ayat 10 - 12
Apabila air telah mengalir, hendaknya mandi di lembah dan bertasbih untuk kilat dan petir.