(فَصْلٌ) وَيَحْرُمُ عَلَى اْلمُحْرِمِ عَشْرَةَ أَشْيَآءَ: لُبْسُ اْلمَخِيْطِ وَتَغْطِيَةُ الرَّأْسِ مِنَ الرَّجُلِ وَاْلوَجْهِ مِنَ اْلمَرْأَةِ وَتَرْجِيْلُ الشَّعَرِ وَحَلْقُهُ وَتَقْلِيْمُ اْلأَظْفَارِ وَالطِّيْبُ وَقَتْلُ الصَّيْدِ وَعَقْدُ النِّكَاحِ وَاْلوَطْءُ وَاْلمُبَاشَرَةُ بِشَهْوَةٍ وَفِى جَمِيْعِ ذَلِكَ الْفِدْيَةُ إِلَّا عَقْدٌ النِّكَاحِ فَإِنَّهُ لَا يَنْعَقِدُ وَلَا يُفْسِدُهُ إِلَّا اْلوَطْءُ فِى اْلفَرْجِ, وَلَا يَخْرُجُ مِنْهُ بِالْفَسَادِ.
وَمَنْ فَاتَهُ اْلوُقُوْفُ بِعَرَفَةَ تَحَلَّلَ بِعَمَلِ عُمْرَةٍ وَعَلَيْهِ اْلقَضَاءُ وَالْهَدْيُ. وَمَنْ تَرَكَ رُكْنًا لَمْ يَحِلَّ مِنْ إِحْرَامِهِ حَتَّى يَأْتِيَ بِهِ. وَمَنْ تَرَكَ وَاجِبًا لَزِمَهُ الدَّمُ. وَمَنْ تَرَكَ سُنَّةً لَمْ يَلْزَمْهُ بِتَرْكِهَا شَيْءٌ.

Haram bagi orang yang ihram 10 (sepuluh) perkara: 
  1. Mengenakan pakaian berjahit; 
  2. Menutup (seluruh atau sebagian) kepala bagi pria dan wajah bagi wanita; 
  3. Menyisir rambut; 
  4. Memotong rambut; 
  5. Memotong kuku; 
  6. Memakai wangi-wangian; 
  7. Membunuh binatang buruan (di darat); 
  8. Melakukan akad nikah (menikah sendiri atau menikahkan orang lain); 
  9. Bersetubuh; 
  10. Bersentuhan (antara pria dan wanita) dengan syahwat.

Dalam (pelanggaran terhadap) semua itu ada fidyah (tebusan), kecuali akad nikah, karena akad nikah itu sesungguhnya tidak sah. Dan tidak ada yang merusakkan ihram itu kecuali persetubuhan pada kemaluan. Sedang orang yang ihram itu tidak boleh (keluar) dari (ihramnya) rusak, (tetapi harus meneruskan ibadah hajinya hingga selesai).

Barang siapa tertinggal (tidak) melakukan wuquf di Arafah, maka (wajiblah) ia tahallul (keluar dari ihram haji) dengan mengerjakan umrah dan wajiblah ia mengqadha' (hajinya) dan membayar dam (denda).

Barangsiapa yang meninggalkan rukun (haji), tidaklah ia boleh keluar dari ihramnya sehingga ia (selesai) menunaikannya. Dan barangsiapa meninggalkan wajib (haji) haruslah ia membayar dam. Dan barangsiapa meninggalkan sunnah (haji) tidaklah wajib ia membayar sesuatu karena apa yang telah ditinggalkannya itu.